Taman Nasional di Provinsi NTT
Daftar Taman Nasional
|
Sisi Lain NTT
Masih banyak orang yang berpendapat bahwa Nusa Tenggara Timur adalah provinsi dengan wilayah yang kering dan gersang, panas, miskin, tidak indah, dan oleh karena itu tidak menarik untuk dikunjungi. Orang tidak sadar bahwa Jakarta sebenarnya jauh lebih gersang dan lebih daripada NTT. Bahkan mungkin masih ada orang yang tidak tahu bahwa Taman Nasional Komodo terletak di Provinsi NTT. Bukan hanya itu, NTT juga mempunyai tanaman nasional lain yang tidak kalah unik dan indah: Kelimutu, Laiwangi Wanggameti, dan Manupeu Tanah Daru.
|
Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo, pulau Rinca dan pulau Padar, serta 26 buah pulau lebih kecil lainnya. Juga terdapat sebanyak 11 bukit dengan puncak tertinggi Gunung Satalibo (± 735 meter dpl). Pulau-pulau yang kering dan gersang di hamparan laut yang membiru merupakan keunikan tersendiri bagi Taman Nasional Komodo. Padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan udara yang cukup panas merupakan habitat yang bagi binatang purba komodo (Varanus komodoensis). Savana di Taman Nasional Komodo merupakan savana palma dengan lontar (Borassus flabellifer) sebagai tumbuhan dominan yang khas. Beberapa tumbuhan yang ada di Taman Nasional Komodo di antaranya adalah rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.), asam (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), bidara (Ziziphus jujuba), dan bakau (Rhizophora sp.). Selain satwa khas komodo, di Taman Nasional Komodo juga terdapat rusa (Cervus timorensis floresiensis), babi hutan (Sus scrofa), ajag (Cuon alpinus javanicus), kuda liar (Equus qaballus), kerbau liar (Bubalus bubalis); 2 jenis penyu, 10 jenis lumba-lumba, 6 jenis paus dan duyung yang sering terlihat di perairan laut Taman Nasional Komodo.
Cara Mencapai Lokasi Penerbangan Denpasar-Labuhan Bajo atau Kupang-Labuhan Bajo. Perjalanan darat Denpasar-Mataram-Bima-Sape diteruskan dengan fery selama dua hari.Dari Labuan Bajo ke lokasi taman nasional. Mengadali Komodo
Pengiat lembaga swadaya masyarakat (LSM), Rofino Kant mengatakan, pemindahan komodo keluar Flores telah lama dilakukan sejak beberapa tahun silam. Tahun 1998-1999 sebanyak 26 ekor komodo Flores dipindahkan ke Jawa dan Pulau Bali atas izin pemerintah pusat. Hal ini dikatakan Rofino Kant kepada koran ini via telepon, Kamis (19/11). Ditegaskan Kant, data tentang Komodo Flores yang telah dibawa keluar tersebut ditemukan tim pengkaji keputusan Menhut RI No.Sk 284/enhu-II/2009 tanggal 13 Mei 2009 untuk memindahkan 10 ekor Komodo Flores ke Taman Safari Bali. Tim yang turun ke Flores itu terdiri dari pelbagai elemen seperti Institut Pertanian Bogor, Dephut, Ditjen KKH-PHKA, KSDA NTT, Dishut Mabar, BKSD Bali, dan Dishut Bali. Mereka melakukan kunjungan lapangan di Manggarai Barat, 7-9 November 2009. Dari kopian hasil kunjungan tim di lapangan, jelas Kant, terungkap banyak data mengenai kondisi Komodo Flores di kawasan Wae Wuul, Desa Macang Tanggar, dan sekitarnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Data menyebutkan, tahun 1998, telah ditangkap 20 ekor untuk ditempatkan di Taman Safari Indonesia di Bogor. Tahun 1999, 3 pasang Komodo dipindahkan ke Kebun Binatang Surabaya. Penangkapan dilakukan dari kawasan Desa Golomori yang diduga merupakan kelompok komodo penghuni Cagar Alam Wae Wuul. Habitat Komodo Flores tak saja di Wae Wuul, tetapi juga diketahui di Riung, Wolo Tado, dan TWA 17 Pulau. Di Wae Wuul, pada tahun 1991, ada 66 ekor, dan tahun 2000 diperkirakan tinggal 19 ekor. Tahun 2009, berdasarkan survei Komodo Survival Program bekerja sama BKSDA NTT hanya ditemukan 19 ekor. Baca lebih lanjut... |
Peta Lokasi
Informasi Teknis
Mehta-Erdmann, A. and Bason, D. 2004. A natural history guide to Komodo National Park, Book 1: Terrestrial / Panduan sejarah ekologi Taman Nasional Komodo, Buku 1: Darat.
Mehta-Erdmann, A. and Bason, D. 2004. A natural history guide to Komodo National Park, Book 2: Marine / Panduan sejarah ekologi Taman Nasional Komodo, Buku 2: Lautan. Mehta-Erdmann, A. and Bason, D. 2004. A natural history guide to Komodo National Park, Book 3: Management / Panduan sejarah ekologi Taman Nasional Komodo, Buku 3: Pengelolaan. Informasi teknis lainnya mengenai Tanaman Nasional Komodo dapat diperoleh dari The Official Website of Komodo National Park atau dari situs Balai Taman Nasional Komodo Galeri Foto
Komodo: Provisional N7W
Bernard Weber, Founder-President of New7Wonders, announces the names of the provisional New7Wonders of Nature at the New7Wonders headquarters in Zurich, Switzerland. The provisional New7Wonders of Nature are, in alphabetical order: Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Komodo, Puerto Princesa Underground River, Table Mountain
When the government fails, the people will take the lead
Akhirnya, Menjadi satu di antara tujuh keajabiab
Ketua Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Emmy Hafild mengatakan penetapan Pulau Komodo di NTT menjadi salah satu keajaiban dunia ditetapkan hari ini (16 Mei 2012). "Komodo sudah resmi menjadi pemenang New 7 Wonders". Berapa suara yang didapat? "Dari sana tidak boleh dikeluarin (jumlah suara yang terkumpul -red) karena dari sana tak ada rangkingnya. Kalau jumlah voting diumumkan jadi ada rangking di masyarakat," ungkapnya.
|
Taman Nasional Kelimutu
Taman Nasional Kelimutu terletak di kawasan Gunung Kelimutu yang merupakan gunung api tua kompleks. Tiga danau dengan air yang berbeda warna merupakan tiga danau kaldera di kawasan gunung api tua tersebut. Di kawasan Taman Nasional Kelimutu terdapat jenis-jenis tumbuhan yang meliputi: kayu mata (Albizia montana), kebu (Homalanthus giganteus), tokotaka (Putranjiva roxburghii), uwi rora (Ardisia humilis), longgo baja (Drypetes subcubica), toko keo (Cyrtandra sp.), kayu deo (Trema cannabina), dan kelo (Ficus villosa). Kawasan Taman Nasional Kelimutu merupakan habitat sekitar 19 jenis burung yang terancam punah, di antaranya punai flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), kancilan flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap flores (Monarcha sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang flores (Spizaetus floris).
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang cukup bernilai tinggi, juga memiliki keunikan dan nilai astetika yang menarik yaitu dengan adanya tiga buah danau berwarna dan berada di puncak Gunung Kelimutu (1.690 meter dpl). Danau pertama bernama Tiwu Ata Mbupu (danau arwah para orang), danau kedua bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (danau arwah muda-mudi) dan danau ketiga bernama Tiwu Ata Polo (danau arwah para tukang tenung). Danau pertama dan kedua letaknya sangat berdekatan, sedangkan danau ketiga terletak menyendiri sekitar 1,5 km di bagian Barat. Warna air dari ketiga danau tersebut berbeda satu sama lain dan selalu berubah dari waktu ke waktu terutama warna air Tiwu Nuwa Muri (duabelas kali perubahan dalam jangka waktu duapuluh lima tahun). Selain disebabkan oleh aktivitas gunung berapi Kelimutu, perubahan warna ini diduga akibat adanya pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimiawi terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar dana. Cara Mencapai Lokasi Menggunakan pesawat terbang Kupang-Ende selama sekitar 40 menit atau Bima-Ende selama sekitar 90 menit. Selanjutnya dari Ende ke desa terdekat yaitu Desa Koanara sekitar 93 km (± 3 jam). Kemudian dari Desa Koanara-Desa Koposili-Desa Manakuko-Puncak Danau Kelimutu berjalan kaki sekitar 2,5 jam. |
Peta Lokasi
Informasi Teknis
|
Taman Nasional Laiwanggi Wanggameti
Taman Nasional Laiwanggi-Wanggameti mewakili semua tipe hutan yang terdapat di pulau Sumba, termasuk hutan pegunungan yang jarang terdapat, dan memiliki keanekaragaman jenis yang bernilai tinggi, khususnya yang terdapat mulai pada ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Di kawasan ini terdapat berbagai jenis tumbuhan pulau Sumba, antara lain jambu hutan (Syzygium sp.), pulai (Alstonia scholaris), beringin (Ficus sp.), kenari (Canarium oleosum), kayu manis (Cinnamomum zeylanicum), honggi (Myristica littoralis), suren (Toona sureni), taduk (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), dan hangkang (Palaquium obovatum). Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti merupakan habitat berbagai satwa liar seperti kera ekor panjang (Macaca fascicularis fascicularis), babi hutan (Sus sp.), biawak (Varanus salvator), ular sanca Timor (Phyton timorensis), dan ayam hutan (Gallus gallus). Selain itu, merupakan habitat utama burung walik rawamanu (Ptilinopus dohertyi), punai sumba (Treron teysmannii) dan berbagai jenis burung lainnya seperti gemak sumba (Turnix everetti), kakatua jambul jingga (Cacatua sulphurea citrinocristata), nuri (Lorius domicella), sikatan sumba (Ficedula harterti), kepodang-sungu sumba (Coracina dohertyi), dan madu sumba (Nectarinia buettikoferi). Taman nasional ini juga merupakan habitat 43 jenis kupu-kupu, termasuk tiga jenis kupu-kupu endemik di Nusa Tenggara, yaitu kupu-kupu halipron (Troides haliphron naias), Elimnias amoena, Sumalia chilo, Ideopsis oberthurii, dan Athyma karita.
Cara Mencapai Lokasi Kupang-Waingapu meng-gunakan pesawat terbang sekitar satu jam, kemudian dari Waingapu-Watumbaka-Maujawa-Melolo-Kanagar melalui jalan darat dengan kendaraan roda empat selama sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke lokasi taman nasional (Desa Wanggameti, Desa Tana Rara dan Desa Tabundung). |
Peta Lokasi
Informasi Teknis
|
Taman Nasional Manupeu Tanadaru
Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru mewakili hutan musim semi-peluruh dataran rendah yang tersisa di Sumba, terletak di wilayah Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat. Sebagian besar kawasan hutan di taman nasional tersebut berupa tebing-tebing terjal pada ketinggian mulai dari permukaan laut sampai 600 meter di atas permukaan laut. Taman Nasional Manupeu Tanadaru memiliki keanekaragaman jenis bernilai tinggi, yaitu sekitar 118 jenis tumbuhan di antaranya suren (Toona sureni), taduk (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), pulai (Alstonia scholaris), asam (Tamarindus indica), kemiri (Aleurites moluccana), jambu hutan (Syzygium sp.), dan cemara gunung (Casuarina sp.). Satwa yang ada terdapat di kawasan taman nasional ini sebanyak 87 jenis burung, termasuk 7 jenis endemik pulau Sumba, yaitu kakatua jambul jingga (Cacatua sulphurea citrinocristata), julang sumba (Rhyticeros everetti), punai sumba (Treron teysmannii), sikatan sumba (Ficedula harterti), kepodang-sungu sumba (Coracina dohertyi), dan burung madu sumba (Nectarinia buettikoferi). Burung julang sumba dan kakatua jambul jingga merupakan burung yang paling langka di Pulau Sumba dan terancam punah. Di kawasan taman nasional ini juga terdapat 57 jenis kupu-kupu, termasuk tujuh jenis kupu-kupu endemik Pulau Sumba, yaitu Papilio neumoegenii, Ideopsis oberthurii, Delias fasciata, Junonia adulatrix, Athyma karita, Sumalia chilo, dan Elimnia amoena.
Cara Mencapai Lokasi: Kupang-Waingapu dengan menggunakan pesawat terbang sekitar satu jam, kemudian dari Waingapu-Lewa-Waikabubak melalui jalan darat dengan kendaraan roda empat selama sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke lokasi taman nasional (Desa Langgaliru, Desa Katiku Loku dan Desa Watumbelar). |
Peta Lokasi
Informasi Teknis
|